KOMITMEN JAGAKARSA

Alhamdulillah Rabu 13 Februari 2008 TDA telah mengirimkan wakilnya untuk menghadiri Workshop Internasional Wirausaha Muda Indonesia. Wakil dari TDA itu sendiri yakni Sang
Jendral (Founder) TDA Pak Roniyuzirman bersama Pak Faif.

Acara tersebut dihadiri oleh 63 peserta yang merupakan perwakilan dari
berbagai organisasi kepemudaan. Diantaranya adalah perwakilan dari Kosgoro,
KNPI, MKGR, PP GPI, PP PPI,PP PII, FKPPI, SP3 DKI, PP Pemuda Katolik,
KAMMI, Gema Keadilan, PP Muhammadiyah, PP PPM, HIPMI, KMD, ICMI, PPI
(Persatuan Pelajar Indonesia) Jepang, PPI Singapura, PPI Australia, PPI
Thailand, PPI India, PPI Malaysia,PPI Australia, PPI Korea Selatan, Pemuda
Tani, and last but not least, Perwakilan Komunitas TDA dan Milis Profec (Ibu Lies dan Heni,
yang juga member TDA).

Sebuah komitmen dan gagasan besar untuk wirausaha muda Indonesia telah
dilahirkan dari Workshop Internasional Wirausaha Muda Indonesia yang
diselenggarakan oleh Kantor Menpora di Hotel Bumikarsa, Bidakara, Jakarta
hari Rabu 13 Februari 2008.

Secara resmi hasil dari workshop itu akan diumumkan pada moment Hari
Kebangkitan Nasional 20 Mei dan Hari Sumpah Pemuda nanti.

Isi dari Komitmen Bumikarsa itu menyangkut 2 hal: kebijakan dan
implementasi. Diantara tersebut adalah rencana pembentukan "Indonesian Youth Entrepreneur Forum" yang akan dideklarasikan pada hari Kebangkitan Nasional
ke-100 tanggal 20 Mei 2008 mendatang. Kantor Menpora juga akan menciptakan
sebuah database mengenai kewirausahaan pemuda, dan akan di launching paling
lambat tanggal 17 Agustus 2008 dan memfasilitasi rencana event Indonesian
Youth Expo di Jakarta.

Namun intinya adalah mengajak semua generasi muda untuk menyatukan langkah
menjadi aktor pelaku kewirausahaan di Indonesia.

Hal ini didasari oleh landasan pemikiran bahwa kewirausahaan adalah bagian
dari karakter bangsa, bagian dari budaya bangsa dan adalah bagian dari
character building bangsa Indonesia. Roh ekonomi Indonesia adalah
kewirausahaan, seperti disampaikan oleh Pak Sudradjat, Deputi III Menpora
sekaligus ketua panitia perhelatan yang mengundang organisasi-organisa si
kepemudaan dan persatuan pelajar Indonesia dari beberapa negara ini.

Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 dan ditutup pukul 20.00 WIB ini
diisi dengan serangkaian diskusi yang menghadirkan beberapa nara sumber
seperti dari Permodalan Nasional Madani, Kementrian UKM, Tokoh Wirausahawan
Sukses dan Untung Wiyono, Bupati Sragen peraih e-govenment award yang sukses
membina SDM wilayahnya.

Dari semangat dan spirit yang ada, saya membaca Kantor Menpora memang
berupaya serius dalam menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan generasi
muda.

Perhelatan ini bukanlah main-main dan berbiaya mahal. Bayangkan, para
undangan dari luar negeri itu akomodasinya ditanggung semua oleh Kantor
Menpora.

Pak Roniyuzirman sendiri berharap banyak dengan hasil yang akan dicapai dari forum ini. Namun, bukannya pesimis, biasanya forum-forum seperti ini hanya bagus di
atas kertas dan berjalan seumur jagung. Mudah-mudahan tidak untuk yang ini.

Pak Roni yang membawa nama Komunitas TDA, menyambut antusias gerakan
ini. Tanpa bermaksud menyombong, TDA telah memulai semua hal yang
dibicarakan seharian penuh itu dengan action yang konkrit dan terukur.

Sang Jendral berpesan kepada Pak Faif agar menindaklanjuti hubungan yang
baru dibina dengan Kantor Menpora ini. Intinya, TDA siap menjadi bagaian
dari gerakan itu dan siap bersinergi. Pak Faif sendiri ( yg baru saja menerbitkan buku perdananya “Rahasia Jadi Entrepreneur Muda) dalam kesempatan tersebut telah berhasil menjalin network & kerjasama menulis dengan beberapa nara sumber antara lain dengan Bupati Sragen Bapak Untung Wiyono dan Kerjasama dengan Prof Dr. Rangga.

Meskipun begitu, TDA harus tetap pada garis awalnya sebagai komunitas yang
mandiri dan independen, namun terbuka untuk beraliansi dengan pihak mana pun
yang punya visi misi yang sama.

Sumber : http://roniyuzirman.com
                 http://faifyusuf.com


-Achmadyani Hasim-