KAMUS ONLINE

Jadilah Mitra Kami.Kami Produksi Barang Jadi Dari Karet

Grosir Tas Sekolah

Link Blog Friends

Rabu, 24 Oktober 2007

Pasar dulu kita ciptakan, baru pabrik kita bangun.

Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta "Entepreneur University ", ke Jakarta. Tujuan kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home care bermacam-macam merek. Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya "tukang jahit". Dimana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan produk yang mereka inginkan. Ini memberi keuntungan, bahwa apabila kita ingin memasarkan suatu produk tertentu, kita tidak mesti harus membuat sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut. Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena ada persyaratannya, yaitu antara lain: tidak boleh memalsu produk orang lain, dan ada batas minimal order.

Menurut saya, kita sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan cara "menjahitkan" seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu, maka kita tidak harus punya pabrik terlebih dulu. Kita bisa "menjahitkan" pada perusahaan semacam ini, yang saya kira ada beberapa perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama. Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan, dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga persaingan itu terjadi di pasar. Kalau kita tak punya gudang pun, perusahaan itu bisa menyiapkan gudangnya. Sedangkan distribusinya, dia bisa juga mencarikannya.

Saya pikir mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Hanya saja, kita memang harus berani memasarkannya. Setelah pasar berkembang, kita bisa buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita "Jahitkan", kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita "menjahitkan" pada pihak lain, dan setelah itu kita pasarkan. Anda berani mencoba?

Sumber : Purdi E Chandra




Tidak ada komentar:

 

template by : uniQue Template | modified by : Owner blog