KAMUS ONLINE

Jadilah Mitra Kami.Kami Produksi Barang Jadi Dari Karet

Grosir Tas Sekolah

Link Blog Friends

Senin, 08 Juni 2009

Strategi Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Assalamualaikum wr wb.

Baru sempat posting hasil TDA YM biz conference tanggal 5 Juni 2009 yang saya ikuti.
YM biz conference kali ini mengangkat tema :
"Strategi Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis dalam Kondisi
Krisis"
Dengan nara Sumber: Ibu Sri Kurniatun, RFA
Managing Director Kurnia Consulting
Biro Perencana Keuangan Pribadi dan Keluarga
Penulis buku "Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang"
http://www.srikhurniatun.blogspot.com/

Kalau kita bicara perencanaan dan pengelolaan keuangan sebenarnya di semua musim harus jalan
mau musim krisis ataupun musim subur semuanya tetap terkelola uangnya dengan baik
cuma kadang2 kita baru memikirkan di saat sulit.
Sebenarnya disaat makmur juga kita tidak boleh jor-joran untuk menghadapi masa2 sulit
maaf seperti turunnya wahyu Allah pada Nabi Yusuf kalau harus sap berjaga-jaga menghadapi 7 tahun masa sulit begitulah fungsinya financial planning
sebenarnya dari krisis finansial ada juga lho hikmahnya :
1.kita jadi dituntut mengelola uang dengan baik baik keuangan pribadi maupun usaha
2. perlu ada perencanaan keuangan sedari dini, jadi jangan menyesal sebelum terlambat tahu2 harga pada naik gak punya bemper yang cukup
3 menuntut kreatifitas kita , keluarga maupun pebisnis yang bisa lewat masa krisis akan terbukti orang yang tangguh dan bisa diperhitungkan
Bagaimana mengelola uang disaat krisis, sebenarnya bulan April sampai sekarng sudah mulai ada pemulihan khususnya di Indonesia
tapi waspada juga karena beberapa analis menggambarkan kalau krisis bisa akan datang lagi karena siklusnya seperti hurup W.
kita sekarang sedang di V pertama dah mulai tumbuh daya beli da n ekonomi domestik tumbuh, tapi karena secera global blm khususnya AS maka memungkinkan turun lagi siklusnya
Tips mengelola keuangan saat krisis, mulai dari uang pribadi singkatnya :
1.perketat pengeluaran dan susunlah anggaran pengeluaran
2.usahakan jangan ambil hutang pribadi kalau masih ada hutang lama
3. sediakan dana darurat paling tidak 6 bulan ke depan
4. cari tambhan penghsilan dan lebih kreatif itu harus
5 investasi tetap jalan minimal 10 % dari penghasilan
6. lakukan pemisahan keuangan pribadi dan usaha baik yang punya bisnis biar cashflow usaha tidak terganggu oleh pribadi dan sebaliknya
Kalau dari segi keuangan bisnis prinsipnya sama.

Kiat Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis :
1.Pada intinya lakukan pembukuan yang rapi,jangan mudah ambil dari uang bisnis untuk kantong kita langsung balikin or catat kalau memang mendesak
2.kemudian boleh saja ambil tapi sesuaikan misalnya dengan cara menggaji diri sendiri atau % dari omset kalau usaha belum stabil. Paling bagus ya pakai softwarre keuangan karena tidak ada celah buat ambil untuk keperluan pribadi
3.Rekening usaha dan pribadi jangan dicampur
Harus ada alokasinya mana yang prioritas ketika kebutuhan bisnis dan kebutuhan pribadi terjadi pada saat yang bersamaan, kebutuhan pribadi alokasinya dari gaji kalau masih TDB (karyawan) atau gaji untuk kita dari bisnis kita yang dah full tda(full bisnis/pengusaha).
Kebutuhan bisnis usahakan dari perputaran modal atau dana cadangan modal usaha kalau bisa masing2 punya dana cadangan pribadi maupun usaha tapi kalau gak ada tentukan saja mana yang prioritastianya, jadi jangan sampai punya bisnis tapi menyedot biaya hidup malah biaya hidup jadi terganggu.
Disaat krisis kita dapat melakukan Penjualan agresif, artinya tingkatkan penjualan yang lebih tinggi dibanding past period supaya mengejar arus kas yang bagus untuk perputaran modal selanjutnya karena harga produk tidak dinaikkan ya konsekuensinya market sharenya yang ditambah.
Sekarang lebih baik mengejar omset jangan mengejar margin yang penting tidak terjadi penurunan profil yang signifikan . Zaman boleh krisis tp bisnis jalan terus biarpun pertumbuhan kecil.


Berapa idealnya dana darurat?
Makin besar tentunya makin ideal dana darurat minimal 3 bulan biaya pengeluaran rumah tangga kalau untuk dana cadangan usaha juga gitu minimal 3 bulan biaya operasional. untuk yang mau full TDA paling tidak punya 12 bulan dana darurat
Karena awal2 usaha biasanya belum ada pemasukan buat kita masih muter di usaha
Dana darurat terpakai habis bagaimana ? sedangkan usaha juga memerlukan biaya?
Dana darurat gak ada, usaha memerlukan biaya ya satu2nya jalan mesti ada suntikan modal dari luar tapi pastikan akan terbayar oleh cashflow kita.
Bagaimana mengelola keuangan bisnis kecil, katakanlah berapa % pendapatan bersih yg harus kita alokasikan utk pengembangan, pemasaran, dan laba/prive yang bs diambil owner.
Dari keuntungan dibagi berdasarkan formula 10 10 20 30 30
10 untuk zakat dan sedekah
10 untuk investasi lainnya
20 % untuk pengembangan
30 % untuk bayar hutang
30 % buat gaji pemiliknya
ituformula dari saya, aplikasinya ya terserah masing2 tentunya dah dipotong biaya2 dan pajak
untuk yang share 20, 30 dan 30 nya dialokasikan kemana ?
20 % uang disimpan di rekening dana cadangan usahakan itu untuk pengembangan
30 % buat bayar hutang, kalau gak ada hutang ya masukin rekening dana cadangan
30 % terakhir buat gaji kita

Penanya : Kami baru mulai usaha, tetapi ketika memulai usaha kami tidak mempersiapkan dana cadangan, nah sekarang sudah sekitar 3bln boleh dikatakan blm ada penghasilan, apa ada solusi yang baik ?
Nara Sumber: kalau menurut saya ya kejar omset ,coba pakai ilmu power of kepepet lakukan cara biar usaha kita meningkat jadi ada yang bisa diambil hasilnya. cara yang lain ya konservatif aja bisa usaha sambil tetap bekerja kan gak apa amphibi dulu ilmu kepepet ini dah saya praktekkan langsung, jadi kalau keuangan kita memang kepepet2 biasanya ide2 kreatif bermunculan cari klien lebih gesit dan doa serta sholat dhuhanya dibanyakin, InsyaAllah klien bermunculan. paling tidak cashlownya lancer. tidak banyak piutang inventory dan stok juga kecil karena barang laku terjual ada % buat pengembangan usaha kuncinya kan usaha yang baik ditunjukkan oleh arus kas yang baik dan ada keuntungan bukan omset yang besar.
laporan keuangan sederhana itu perlu karena kinerja bisnis kita tercermin dari situtidak hanya laporan arus uang keluar masuk saja tapi juga rugi laba ada contohnya di buku saya cara pembukuan sederhana.

Penanya : Untuk formula keuangan pribadi ideal nya bagaimana?
Nara Sumber : Untuk formula keuangan pribadi daripenghasilan kita selaku pekerja, ampibi atau TDA
Dialokasikan dalam % nya
2, 5 - 10 % untuk zakat dan sedekah
30 % penghasilan buat bayar cicilan keluarga mislanya KPR, KPM
10 % minimal untuk investasi
50 % buat biaya hidup
kita harus bisa survive dengan 50 % penghasilan kalau gak punya hutang ya porsi buat bayar hutang masukan ke invetsasi . kalau masih lajang porsi investasi bisa diperbesar lagi.
Biaya rumah sakit dan asuransi msk ke mana?
kalau biaya rumah sakit dan asuransi kesehatan masuk ke porsi investasi mestinya memang punya rencana keuangan lengkap jadi setiap pos ada porsinya.Pos investasi nanti dipilah2 lagi.
Klo jamannya orang tua saya, belum banyak bank, jadi banyak amplop yg ditulisin masing2 pos gitu.

Semoga sedikit sharing dari TDA YM biz conference ini dapat memberikan pencerahan bagi teman teman yang lain yang mungkin memerlukan pengelolaan keuangan sederhana.

Wassalam,
Achmad Yani Hasim

3 komentar:

Bang Toyib mengatakan...

Lumayan nih buat tambah2 ilmu

mandunks.blogspot.com

adhit mengatakan...

Halo Pak,

Salam kenal, artikel yang sangat menarik mengenai tata cara mengelola keuangan pribadi. Oia pak untuk informasi aja, saya saat ini sedang mengembangkan sebuah free web apps untuk personal finance. Mungkin bapak bisa berpartisipasi untuk mencoba ?

alamatnya disini : ngaturduit.com

Mudah2an bisa membantu bapak dalam mengatur keuangan pribadi :).

Kritik dan saran ditunggu lho.

Terima Kasih

-adhit-
http://blog.ngaturduit.com

Unknown mengatakan...

akhirnya solusi mudah sembuh BAU MULUT & ALERGI diketemukan, klik http://sembuhbaumulut.blogspot.com

 

template by : uniQue Template | modified by : Owner blog